Kamis, 06 Desember 2007

Libero dalam Permainan Bola Volley


Sejak pertamakali libero diperkenalkan pada
permainan bolavoli tahun 1997, banyak reaksi
yang muncul ada yang setuju dan ada yang tidak.
Masing-masing kelompok mengajukan berbagai macam
argumentasi mulai dari yang irasional maupun
yang rasional. Bagi yang alergi perubahan dan
hanya mengedapankan pada sikap emosional,
kehadiran libero dipandang sebagai sesuatu
bentuk kegagalan dalam pembinaan yang tidak
dapat memberikan seluruh dasar-dasar teknik
kepada setiap pemain sampai pada
tingkat mahir.

Sedangkan bagi kelompok yang selalu menginginkan
adanya inovasi,
kehadiran libero dalam permainan bolavoli
merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu
agar permainan menjadi lebih menarik dan lebih
dapat memainkan emosi bagi para
penonton karena penonton disuguhi permainan
tingkat tinggi dengan waktu reli yang
relatip lebih lama. Tanpa perlu mendukung yang
kontra maupun pro, sejak keberadaan
pemain libero diatur dalam peraturan resmi FIVB
tahun 2001 – 2004 pada bab 6
pasal 20 ayat 1, 2 dan 3, mau tidak mau, suka
tidak suka, komunitas bolavoli di seluruh dunia
harus menerima dan menjalankannya.
Penggunaan libero secara resmi pada kompetisi
yang diselenggarakan oleh
PP PBVSI adalah ketika livoli di gelar untuk
yang pertamakalinya tahun 1999. Sedangkan untuk
tim nasional pertama kali menerapkan libero pada
kejuaraan Asia Pasific di Fukuoka tahun 1999
yang dilanjutkan di Tehran,Iran pada Kejuaraan
Asia. Sedangkan pada tahun 1998 pada Asian Games
di Thailand Indonesia merupakan satu-satunya
peserta yang belum menggunakan libero. Namun
demikian mulai sejak diperkenalkan hingga saat
ini, fungsi
libero dalam setiap kejuaraan yang dilangsungkan
di Indonesia (kecuali
pada Proliga dan Livoli) belum seperti yang
diharapkan. Hal ini terbukti dengan sering
dijumpainya pemain yang ditunjuk sebagai libero
merupakan pemain yang memiliki kualitas teknik
paling rendah dibandingkan dengan keseluruhan
anggota tim. Dengan demikian kehadirian libero
di dalam tim itu hanya sebagai pelengkap atau
pemanis sehingga tidak pernah difungsikan atau
dimainkan ketika timnya sedang bertanding.
Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pelatih
dan seluruh komponen pada tim itu belum
sepenuhnya mengerti dan memahami akan makna
serta fungsi kehadiran libero dalam sebuah tim.
Ketika bolavoli berubah dari aktivitas olahraga
rekreatif menjadi olahraga kompetitif, semua
orang menyadari bahwa serangan dalam
permainan bolavoli lebih dominan dibandingkan
dengan pertahanan. Untuk itu diperlukan
usaha-usaha agar dominasi serangan dapat
diseimbangkan dengan pertahanan, caranya adalah
dengan mengubah peralatan dan
peraturan permainan dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pertahanan sehingga
permainan akan menjadi lebih menarik. Namun
demikian usaha untuk meningkatkan pertahanan
dalam pelaksanaan perkembangannya akan selalu
tertinggal dibandingkan dengan tingkat kemajuan
pada penyerangan.
Hal ini disebabkan serangan merupakan salah satu
teknik yang paling menarik dalam permainan
bolavoli. Sehingga pelatih dan atlet akan selalu
berusaha untuk mengembangkan teknik serangan
dengan tanpa didasari adanya rasa bosan dalam
melakukannya. Disamping itu tingkat perkembangan
serangan akan berjalan linier terhadap
peningkatan kualitas biomotor atlet akibat
meningkatnya kualitas latihan beban (weight
training).
Penggunaan pemain libero yang berfungsi sebagai
pemain bertahan memiliki tujuan utama untuk
meningkatkan kualitas pertahanan baik pada saat
menerima servis maupun pada saat bertahan
terhadap smes yang dilakukan oleh lawan. Pada
bab enam pasal 20.3.1.2. dijelaskan bahwa peran
pemain libero terbatas sebagai pemain baris
belakang dan tidak diizinkan untuk melakukan
serangan dari manapun termasuk di lapangan
permainan dan daerah bebas, jika pada saat
kontak dengan bola, seluruh ketinggian bola
lebih tinggi dari permukaaan net. Disamping itu
pada pasal 20.3.1.3. dijelaskan pemain libero
tidak diperkenankan untuk serve, blok, atau
mencoba untuk memblok. Sedangkan pada pasal
20.3.1.4. mengatur bagaimana pemain lain tidak
diperkenankan untuk melakukan pukulan serang di
atas net bila bola berasal dari pass atas pemain
libero di daerah serang.
Bola dapat dengan bebas diserang, jika libero
melakukan tindakan yang sama dari belakang
daerah serang. Dari peraturan-peraturan
tersebut menunjukkan bahwa peran pemain libero
memang disetting sebagai pemain
bertahan atau dengan kata lain untuk
meningkatkan pertahanan. Dengan meningkatnya
pertahanan, persentase serangan juga akan
menjadi meningkat dan kombinasi serangan akan
menjadi lebih beragam. Pada permainan bolavoli
modern, dimana servis banyak dilakukan dengan
cara melompat atau hampir menyerupai dengan
teknik smes, maka lintasan bola akan sangat
dipengaruhi oleh kerasnya pukulan dan cepatnya
putaran bola. Dalam sebuah penelitian ditemukan
bahwa untuk mencari receiver terbaik dalam
sebuah kejuaraan lebih sulit dibandingkan
mencari smasher terbaik. Mengingat teknik pasing
sangat mengandalkan ketepatan penempatan posisi
badan terhadap bola dan tingginya rasa gerak,
maka diperlukan pemain yang memiliki
keterampilan untuk memainkan bola tersebut.
Keuntungan lain dengan menggunakan libero adalah
bahwa pergantian yang dilakukan tidak tercatat
secara resmi sebagai pergantian. Libero bebas
menggantikan siapa saja dan kapan saja dengan
catatan diantara pergantian tersebut minimal
harus diselang dengan satu kali reli. Oleh
karena itu merupakan kerugian yang sangat besar
bila ada tim yang tidak mengoptimalkan libero
dalam setiap pertandingan yang dilakukan. Selama
pelaksanaan proliga belum pernah ada kasus-kasus
spesifik yang menyangkut libero. Namun demikian
bila libero sewaktu dalam pertandingan mengalami
cedera. pelatih dapat menunjuk pemain lain untuk
menjadi libero pada sisa pertandingan tersebut
dan libero yang cedera tidak dapat masuk kembali
untuk bermain pada sisa pertandingan itu.
Dari sedikit uraian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa libero dalam permainan bolavoli
diperlukan agar efektivitas pertahanan menjadi
lebih meningkat, sehingga pertandingan akan
menjadi lebih menarik karena meningkatnya jumlah
reli dan pada akhirnya penonton mau
berduyun-duyun ke tempat-tempat pertandingan
bolavoli.







Copyright © 2006-2007 Yuwana Sarana Olahraga Yogyakarta, All Rights
Reserved

Tidak ada komentar: